Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera
09 Aug 2024 42 Pembaca Admin Web Terpadu

Inovasi Terbaru di Kabupaten Tangerang: Program Pemberian Telur untuk Menurunkan Stuntin

Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan masalah gizi, Kabupaten Tangerang telah meluncurkan program inovatif yang berfokus pada penurunan stunting pada balita. Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mendukung prioritas kesehatan nasional dengan cara yang efektif dan berkelanjutan. Berlandaskan pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 mengenai percepatan penurunan stunting, program ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi anak-anak dan mencegah dampak buruk stunting.

Stunting, atau gangguan pertumbuhan yang mengakibatkan tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya, adalah salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang serius. Berdasarkan data Bulan Penimbangan Balita Februari 2023, prevalensi stunting di wilayah Puskesmas Rajeg mencapai 8,1% dari 746 balita yang diukur. Menyikapi situasi ini, Puskesmas Rajeg mengimplementasikan program inovatif berupa pemberian telur secara teratur kepada balita yang mengalami stunting.

Telur, sebagai sumber protein hewani yang terjangkau dan berkualitas, dipilih sebagai komponen utama dari program ini. Setiap balita stunting berusia 12-24 bulan akan menerima satu butir telur setiap hari selama tiga bulan berturut-turut. Program ini tidak hanya menyediakan asupan protein yang konsisten tetapi juga mencakup berbagai kegiatan pendukung seperti pemeriksaan kesehatan dan pengukuran antropometri, penyuluhan kepada keluarga, serta kunjungan rumah secara berkala (KURAS) untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif.

Program ini dilaksanakan melalui beberapa langkah strategis. Pertama, dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran antropometri pada awal dan akhir kegiatan untuk memantau perubahan status gizi. Kedua, penyuluhan dilakukan kepada keluarga balita mengenai pentingnya gizi dan cara mengatasi stunting. Ketiga, telur didistribusikan secara teratur, satu kali seminggu, untuk memastikan ketersediaan asupan protein. Selain itu, pemantauan dilakukan oleh kader kesehatan setiap minggu untuk memastikan keberhasilan program.

Tujuan dari inovasi ini sangat jelas: menurunkan prevalensi stunting di wilayah Puskesmas Rajeg dan memastikan bahwa balita stunting mendapatkan asupan makanan protein hewani yang diperlukan. Dengan adanya pemberian telur secara teratur, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi badan balita stunting, yang merupakan salah satu indikator penting dari status gizi yang baik.

Hasil awal dari program ini menunjukkan kemajuan yang signifikan. Setelah tiga bulan intervensi, terdapat penurunan yang positif baik dalam jumlah maupun prevalensi balita stunting. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam bentuk asupan gizi tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang.

Program pemberian telur ini adalah contoh nyata dari inovasi dalam pelayanan publik yang berfokus pada kebutuhan dasar masyarakat dan dapat diadaptasi untuk berbagai wilayah dengan tantangan serupa. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berbasis bukti, Kabupaten Tangerang menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki kesehatan masyarakat melalui langkah-langkah yang strategis dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup.